BERBAGI PEDULI DAMPAK COVID_19

Dunia sedang berduka, seiring perjalanan waktu bermula dari negri cina tepatnya di kota wuhan telah mewabah virus yang dasyat menyerang manusia, makluk kecil itu bernama Covid-19, yang mana saat ini menyebar sampai ke negara kita indonesia, hingga masuk ke pelosok negri, telah banyak yang berjatuhan menjadi korban.

Petugas medis yang berada di garda paling depan menjadi pasukan yang rentan terkena penularan nya, sudah banyak korban yang berjatuhan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik upaya pencegahan maupun pengobatan.

sebagai umat beragama Islam kita hendaknya tetap ikhthiar dan yang pastinya selalu melibatkan allah dalam setiap peristiwa dan keadaan yang ada.

Di antara ikhtiar-ikhtiar sebagai akhlak kita, agar kita yang sehat supaya tidak jadi bagian yang tertular covid-19. Ini penting. Karena kalau kita salah dalam mengambil sikap, virus dapat menimpa dan memperburuk kesehatan kita,”

Satu-satunya kepastian di masa depan adalah kematian. Waktu kematian seseorang memang sudah ditentukan Allah. Namun, kematian merupakan peristiwa yang misterius sehingga manusia harus berupaya untuk tetap merawat kehidupan dengan baik. menyitir QS. Al-A’raf ayat 34 yang artinya, ‘Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.’

“Sebagai seorang mukmin tentunya panutan kita adalah Nabi Muhammad sebagai uswatun hasanah. Ketika ada ikhtiar physical distancing, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan lain-lain, semua adalah akhlak seorang mukmin ketika menghadapi Covid-19,”

bahwa Covid-19 secara keilmuan lawannya adalah sistem imun manusia. Pertahanan satu-satunya yang bisa diandalkan untuk saat ini adalah imunitas masing-masing. Maka ketika vaksin anti virus belum ditemukan, kita berusaha menjaga bagaimana agar tubuh tetap dalam kondisi optimal.

“Cara agar imun tetap optimal: pertama, makan makanan yang halal dan thayyib, yang mengandung nutrisi yang baik, yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi bukan hanya halal tetapi juga harus thayyib untuk tubuh kita.  Kedua, istirahat yang cukup. Rasul pernah mengingatkan sahabat yang malamnya terus dipakai ibadah, dengan mengatakan bahwa semua tubuh itu memiliki hak untuk istirahat agar seluruh tubuh tidak mudah rapuh. Ketiga, kita jaga emosi, tetap optimis. Tidak perlu galau dan cemas, apalagi panik dan marah-marah sampai memiliki pikiran negatif. Dalam kondisi emosi negatif, sistem imun dalam tubuh kita akan turun. Karenanya, kita harus tetap semangat, yakin,”

agar dalam menyikapi wabah global ini disikapi dengan optimis bahwa semuanya akan berakhir. Dalam hadis Nabi yang diriwayatkan Muslim menyebutkan bahwa setiap penyakit yang Allah turunkan akan disertai dengan obatnya.

“Yang lebih penting lagi, selain menjaga kesehatan fisik dan mental, kita harus bangun peran spiritual dengan baik. Salat jalan terus di rumah. Jadi kita menjalani salat di rumah, sesungguhnya sedang menjalankan sunnah Nabi yang lain. Maka spiritual harus tetap dijaga, baca al Quran dan salat malam harus tetap berjalan,”

Ikhtiar lain yang tidak kalah penting adalah berdoa kepada Allah agar tidak menjadi bagian yang terkena wabah sekaligus mendoakan mereka yang telah jadi pasien positif Covid-19. Doa adalah kekuatan orang beriman. Doa bisa menyelamatkan seseorang dari bencana.

“Selain doa, ketika dalam kondisi seperti ini, teringat dengan sabda Rasul yang menegaskan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaat kepada sesamanya. Maka kalau kita berada dalam kondisi yang sehat, kita harus tampil menjadi bagian orang yang membawa solusi terhadap permasalahan ini,”

aksi nyata dalam membantu sesama pun harus di lakukan, dalam hal ini kami dari yayasan khazanah indahnya sedekah, memberikan bantuan meringankan beban derita imbas dari covid-19 dengan membagikan sembako, masker, handsanitiser dan peralatan medis untuk bisa segera terselaisaikan masalah ini.

#Nasi kotak Jumat & Sembako dhuafa

# Masker & Handsanitizer

# TPA, Panti disabilitas dan masjid

#YKIS ke 112 peduli dan berbagi

#

 

Tinggalkan Balasan