BERFIKIR TENTANG NIKMAT LALU BERSYUKURLAH

Di lain tempat, seorang pelajar dan keluarganya diberikan nikmat kesempatan di anugerahkan oleh Allah SWT tempat belajar yang baik dan fasilitas yang cukup memadai. Karena kurangnya rasa syukur atas nikmat tersebut, Allah SWT memberikan ujian dan cobaan berupa dikuranginya nikmat kesempatan mendapatkan tempat belajar serta fasilitas diberikan kepada pelajar tersebut. Dengan segala penyesalan dan rasa bersalahnya, akhirnya pelajar tersebut harus mendapatkan imbalan dari perbuatannya sendiri. Ia pun menjadi sadar betapa pentingnya menghargai nikmat kesempatan yang selama ini sering ia acuhkan begitu saja.

Dua cerita di atas hanyalah sekelumit kisah dari sekian milyar manusia yang Allah ciptakan di muka bumi ini. Dari sekian manusia yang Allah SWT ciptakan, masih banyak yang kufur bahkan ingkar dari nikmat-nikmat mereka terima. Akan tetapi, Allah SWT tetap memiliki sifat Maha Pemurah yang diberikan kepada setiap makhluk-Nya. Allah SWT tidak akan mengurangi maha kasih-Nya kepada setiap manusia walaupun mereka kufur terhadap nikmat-Nya. Bahkan Allah akan menambahkan kenikmatannya jika hamba-Nya selalu mensyukuri nikmat-Nya.

Dengan Apa Kita Syukur Nikmat?

Allah SWT menganugerahkan berbagai macam nikmat, diantaranya nikmat materi berupa harta yang melimpah, rumah yang megah, kendaraan pribadi yang mewah, hasil bumi yang gemah ripah dan sebagainya. Begitu juga nikmat ilmu yang bermanfaat atau kemampuan yang lebih dibandingkan orang lain dan nikmat kesempatan seperti jabatan dan pangkat serta tahta yang manusia sering perebutkan hanya untuk kepuasan urusan dunia pada umumnya.

Cara mensyukuri nikmat pun bermacam-macam, mulai dari menyisihkan sebagian harta untuk zakat kepada mustahiq atau orang-orang yang berhak menerima zakat, bersedekah agar supaya harta yang kita miliki tumbuh berkembang dan berbarokah. Adapun nikmat ilmu dan kecerdasan dapat kita wujudkan rasa syukurnya dengan selalu giat menuntut ilmu dan meraih cita-cita serta mengajarkan ilmu kepada anak cucu kita ataupun orang-orang disekitar kita tanpa harus memiliki status sebagai seorang guru. Sabda Nabi Muhammad SAW : “tiga hal yang tidak akan terputus amalnya yaitu: sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat (yang di ajarkan), serta anak saleh yang selalu mendoakan bapak-ibunya (walaupun keduanya sudah tiada).

Sedangkan nikmat kesempatan berupa jabatan, pangkat, maupun tahta adalah nikmat duniawi yang sering melupakan manusia dari beribadah, maka cara mensyukuri nikmat kesempatan adalah selalu mengingat Allah SWT dan menghindari hal-hal yang menjerumuskan kepada kezhaliman seperti melakukan tindakan korupsi, menipu rakyat, dan memakan harta anak yatim serta harta-harta yang bukan menjadi haknya. Seorang Khalifah berkata: “Amal sholehnya orang yang diberikan harta banyak adalah sodaqohnya, dan amal sholeh orang berilmu adalah dengan mengajarkannya”. Demikianlah refleksi dari nikmat dan bagaimana mensyukuri nikmat Allah berikan.

# JUM”AT KE 73

# 19/07/2019

# BERBAGI DAN PEDULI

# TPA NGEMBAK

Tinggalkan Balasan