Keidentikkan bulan Muharram dengan lebaran anak yatim didasarkan pada sebuah hadis yang disebut dalam kitab Tanbighul Ghafiliin. “Penyebutan tanggal 10 Muharram sebagai lebaran anak yatim karena ada hadis yang disebutkan dalam kitab Tanbighul Ghafiliin. Man masaha yadihi ala ro’si yatiim yaum asyuro rofa’allah ta’ala bi kulli sya’rotin darojah,” jelasnya.
Hadis tersebut menyampaikan, siapa yang menyantuni anak yatim pada hari Asyuro atau tanggal 10 Muharram, maka derajatnya akan dinaikkan oleh Allah SWT. Namun, hadis itu dianggap dhaif atau lemah oleh para ulama.
Sebagian ulama bahkan memberi penilaian bahwa hadis itu maudhu alias palsu. Sebab, di dalam sanad (jalur) hadisnya ada perawi yang kurang dipercaya. Meski dhaif atau bahkan palsu, hadis itu diposisikan untuk menjaga perilaku sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu mengasihi anak yatim.
“Sebagian ulama berpendapat ini (untuk) akhlak saja. Bahwa di hari Asyuro, hari yang baik bagi umat Islam, dijadikan momentum untuk kita mengenang dan mengikuti Rasulullah, yaitu menyayangi anak yatim,
Menyantuni Anak Yatim dan Fakir Miskin merupakan kewajiban kaum muslimin dan orang yang mengabaikannya dianggap sebagai pendusta agama dan diancam dengan azab neraka (QS. Al-Ma’un : 1-2) dan (QS. Ad-Dhuha : 9-11)
- Ada ratusan anak yatim dan fakir miskin yang sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan
- Sudah menjadi kewajiban sebagai hamba allah Umat Nabi Muhammad SAW merupakan amalan paling tepat untuk menumbuhkan semangat ber-zakat, infaq, shodaqoh, dan beramal mulia diantaranya dengan memberi santunan kepada anak yatim/ piatu dan fakir miskin.
- Mengingat Kegiatan Santunan Yatim/Piatu sangatlah penting dan semua amal akan di lipat gandakan pahalanya dengan niat yang tertata, doa menjadi ijabah.
Tahun baru Islam juga mengandung makna perubahan pada sesuatu yang menuju kebaikan, memiliki manfaat untuk seluruh manusia dan juga untuk semua alam semesta dengan menggunakan semangat damai penuh kasih sayang,Menuju akhlak mulia . Ini membuat tujuan Allah SWT menurunkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :
- Meningkatkan iman dan taqwa dengan segala cara untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT serta memupuk ukhuwah islamiyah antara sesama dalam rangka kepedulian berbagi terhadap sesama.
- Menumbuhkan kesadaran diri untuk membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT dengan menyantuni anak yatim/ piatu dan fakir miskin agar bisa ikut merasakan kegembiraan.
- Meningkatkan kehidupan sosialitas bermasyarakat.
- Menghibur anak yatim/piatu dengan permainan cerdas penuh kreatifitas.
- Mengasah jiwa anak agar tegar mandiri serta inisiatif dalam bersikap saat pergaulan terutama dalam menghadapi masalah.
Penyantunan untuk anak yatim/ piatu dan juga outbound (Mengajarkan anak melatih kemandirian, bersosial dalam menghadapi kehidupan sehingga mampu berkomunikasi baik sesuai dengan norma islami).
# YKIS Muharram 1442 berbagi dan menyantuni
# 1 muharram 1442 ( menyantuni 255 anak yatim)
# 10 Muharram 1442 ( menyanyuni 28 anak yatim )
# Edisi Rutinitas kegiatan tahunan ” syiar muharram edisi 3
# Jumát ke 131, berbagi dan peduli